KOTA BEKASI - Kali Bekasi keberadaannya sudah ada sejak jaman kerajaan tua di dataran Sunda, kerajaan Tarumanegara. Termuat dalam Prasasti Tugu yang ditemukan di daerah Cilincing, memuat keterangan yang berisikan :
“Dulu kali Candrabagha di gali Purnawarman, Maharaja yang mulia yang mempunyai lengan kencang dan kuat. Setelah sampai ke istana, kali dialirkan ke laut. Istana kerajaan baginda termashur. Kemudian baginda menitahkan lagi menggali sebuah kali. Kali ini sangat indah dan jernih. Kali ini di sebut kali Gomati. Kali ini mengalir melalui kediaman nenekanda Purnawarman. Kali Gomati, (galian itu ) 6.122 tumbak panjangnya pekerjaan ini di mulai pada hari baik, tanggal 8 paro petang bulan phalguna dan disudahi pada hari tanggal ke 13 paro terang bulan Caitra, jadi hanya 21 saja untuk itu diadakan selamatan yang di laksanakan oleh para Brahmana. Untuk selamatan itu Purnawarman menghadiahkan 1.000 ekor sapi”.
Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan Purnawarman pernah memerintah penggalian kali Candrabagha (Kali Bekasi) lalu kali Gomati (Kali Cakung). Panjang galian itu 6.122 tumbak (12 Km) pekerjaan itu di mulai pada hari baik tanggal 8 paro petang bulan Phalguna dan di sudahi pada hari tanggal 13 paro petang Bulan Carita, jadi hanya 21 saja selametan baginda di lakukan brahmana di sertai 1.000 sapi yang dihadiahkan Pembuatan galian tersebut yang jelas untuk pengairan sawah dan pengantisipasi banjir.
Dari sini kita lihat Purnawarman raja yang memperhatikan kesejahteraan rakyat. Penggalian ini juga memeperhatikan kesejahteraan rakyat. Penggalian ini juga memperlihatkan bahwa pengetahuan bertani Tarumanegara sudah cukup maju.
Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan Purnawarman pernah memerintah penggalian kali Candrabagha (Kali Bekasi) lalu kali Gomati (Kali Cakung). Panjang galian itu 6.122 tumbak (12 Km) pekerjaan itu di mulai pada hari baik tanggal 8 paro petang bulan Phalguna dan di sudahi pada hari tanggal 13 paro petang Bulan Carita, jadi hanya 21 saja selametan baginda di lakukan brahmana di sertai 1.000 sapi yang dihadiahkan Pembuatan galian tersebut yang jelas untuk pengairan sawah dan pengantisipasi banjir.
Dari sini kita lihat Purnawarman raja yang memperhatikan kesejahteraan rakyat. Penggalian ini juga memperhatikan kesejahteraan rakyat. Penggalian ini juga memperlihatkan bahwa pengetahuan bertani Tarumanegara sudah cukup maju.
Menurut para ahli sejarah, kemungkinan besar sungai yang digali adalah terusan untuk membantu pengaliran sungai Bekasi. Sebab disebutkan sungai Candrabagha. Menurut Prof. Purbacaraka Chandrabagha dapat diartikan menjadi bekasi = Bhagasasi = Baghacandra = Chandabagha (Sasi = Candra = Bulan).
Cukup menakjubkan bahwa Kali Bekasi dan Kali Cakung itu yang merupakan Kanal atau Sodetan anti banjir yang menuju ke Laut adalah Kanal buatan manusia zaman era kerajaan kuno, padahal jaman dulu belum ada alat-alat berat seperti Escavator dan Belco Pengeruk sungai.
Jangka waktu kecepatan pembangunan kali Bekasi dan Cakung yang panjangnya puluhan kilometer dan bermuara hingga ke Laut Teluk Jakarta juga menjadi misteri hingga saat ini.
Kerajaan Tarumanegara membangun Kali Bekasi (43 Km) dan Kali Cakung (40 Km) hanya dalam waktu 21 hari saja, sedangkan DKI Jakarta membangun BKT (23 Km) membutuhkan waktu selama 7 tahun.