Kota Bekasi - Kawasan kuliner di sekitar Polder Perumahan Taman Galaxy Kota Bekasi, yang berdiri sejak Tahun 2020 itu terlihat ramai pembeli.
Ada sekitar kurang lebih 20 tenda pedagang berjejer disana. Rp.2.000.000 di bayarkan oleh setiap pedagang disana kepada pengelola setiap bulannya untuk biaya sewa.
Saat awak media realtimenews.id mendatangi rumah kediaman Ketua RT 04 RW 15 dimana lokasi kawasan kuliner tersebut berada, " Saya memang dengar bahwa kawasan kuliner itu di kelola oleh Pak RW 15 (alm), dan untuk transparansi keuangan kuliner tersebut memang kita minta dari dulu sampai sekarang beliau sudah almarhum belum terealisasi juga" tegas Oscar selaku Ketua RT 04/15.
" Transparansi keuangan kuliner tersebut sangat penting, karena kuliner tersebut ada di wilayah saya, yaitu di RT 04/15. Jadi saya bertanggung jawab kepada warga saya dan lingkungan atas keberadaan kuliner itu, Karena sampai saat ini belum pernah ada yang kami dan lingkungan rasakan terkait adanya kawasan kuliner itu, kalaupun pernah ada itu hanya sebatas uang insentif untuk satpam di wilayah RT 04 yang berjumlah 2 orang dan besarannya pun tidak seberapa, tidak sesuai dengan apa yang sudah di dapat dari kawasan kuliner tersebut " tambah Pak RT lagi.
" Sampai saat ini saya belum pernah menandatangani terkait pengajuan baru pengelola lahan kuliner, seperti isu yang santer berkembang di lapangan bahwasannya ada pengajuan baru atas nama PT. Atas nama PT atau bukan jika nanti benar benar ada itu berarti di sulap oleh oknum dan di palsukan. Dan yang terpenting adalah lingkungan tidak di libatkan" Tutup Pak RT.
Iman Suhada selaku pamor yang di tunjuk menjadi Plt RW 15 saat dimintai konfirmasi melalui sambungan telepon mengatakan
"saya di tunjuk menjadi Plt RW 15 setelah Pak RW wafat, dan kawasan kuliner itu sudah ada sejak saya belum menjadi Plt RW 15. Dan mengenai pengajuan kuliner baru yang santer di lapangan itu saya belum tahu dan belum menandatangi perihal pengajuannya " tukas Plt RW 15.
" Mengenai kemana aliran dana kuliner itu di mengalir, saya juga tidak tahu, kalau siapa pengelola kawasan kuliner itu saya tahu, yaitu Almarhum RW yang sekarang di teruskan oleh istrinya almarhum" tambah Iman Suhada.
Seorang pedagang di kawasan kuliner tersebut menuturkan kepada kami bahwa " kami setor uang sewa kepada Pak RW(alm) yang sekarang di teruskan oleh Bu RW. Tapi untuk timbal balik kepada kami para pedagang tidak ada.
Pernah ada keributan dan kehilangan 2 tabung gas melon milik pedagang, setelah kita minta pertanggungjawaban pengelola, beliau tidak memberikan solusi, jadi kami juga yang menyelesaikannya" tukasnya ( nama tidak disebutkan sesuai permintaan narasumber).
" Parkiran roda 2 dan roda 4 juga ramai di kawasan kuliner ini, itu juga hasilnya kami setorkan kepada pengelola yang sekarang di teruskan oleh Bu RW " ujar salah satu juru parkir disana yang enggan disebutkan namanya.
Yang terlihat jelas di kawasan kuliner tersebut adalah ' adanya PUNGLI yang di biarkan bahkan seakan di lindungi bahkan di tutupi ' PUNGLI yang sudah di lakukan selama 2 tahun lebih ini, di duga seolah mendapatkan perlindungan dari Oknum Pejabat di Pemkot Bekasi. Atau jangan- jangan ada dugaan bagi-bagi uang hasil PUNGLI tersebut secara baik dan rapih.
Saat awak media mendatangi kediaman Ibu RW selaku pengelola, beliau sedang sakit dan tidak bisa menemui kami. Saat kami konfirmasi lewat sambungan telepon WA beliau juga tidak merespon sampai dengan berita ini di turunkan.
Saat Lurah Jaka Setia kami konfirmasi untuk kedua kalinya mengatakan" saya yang penting wilayah kondusif dan jujur saya tidak mendapatkan apa apa dari adanya kawasan kuliner itu.
Adapun kenapa saya tidak melakukan aksi, karena saya anggap kawasan kuliner tersebut adalah ranah Pemkot dalam hal ini BPKAD. Tidak ada perintah dari Pemkot ( BPKAD ) maka saya ya diam saja" tukas Awis Subiyanto.
(Im)
Artikel ini sudah tayang di: