Anggota DPR Syok !! BUMN PT Indofarma Utang ke Pinjol Pakai Nama Karyawan

 

Jakarta - Anggota DPR heran dan kaget ketika mengetahui perusahaan BUMN PT Indofarma melakukan pinjaman online ( pinjol ). Hal itu terungkap ketika Holding BUMN Farmasi mengajukan tambahan Pernyataan Modal Negara (PMN) sebesar Rp2,2 triliun.


Dalam rapat bersama Komisi VI, Anggota DPR dari PDIP Rieke Diah Pitaloka tak setuju dengan usulan tersebut. Dia menyebut serangkaian permasalahan di tubuh Indofarma saja sejauh ini belum terselesaikan.


"Sekitar berapa Bapak. izin ya pimpinan. Rp2,21 triliun atau Rp2,2 triliun. PMN itu sumbernya dari APBN, saya merasa tidak bisa menyetujui dengan persoalan di holding perusahaan yang masih berantakan seperti ini," kata Rieke dalam tayangan TikTok di akun pribadi @Riekediahp_official dikutip, Jumat (21/6/2024).


Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu lantas mendetailkan permasalahan di dalam Indofarma, yang mengakibatkan total kerugian sebesar Rp459,6 miliar. Kerugian tersebut diakibatkan karena adanya transaksi jual beli fiktif. 


"Kemudian menempatkan dana deposito atas nama pribadi. Melakukan pinjaman online alias pinjol," sambungnya.


Rieke lantas mempertanyakan adanya permasalahan pinjol, apakah Indofarma melakukan pinjol atau dana dari Indofarma digunakan untuk pinjol?


Direktur Utama PT Indofarma Tbk Yeliandriani buka suara merespons temuan BPK soal pinjaman online (pinjol). Temuan ini sebelumnya diungkap Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)


Yeliandriani membenarkan ada penarikan uang dari pinjol yang dilakukan pada 2022. Namun pinjaman itu hanya dilakukan beberapa bulan dan kini sudah dilunasi.


"Pinjol ini benar dalam laporan ada pinjaman kepada fintech pada tahun 2022, namun itu hanya dipinjam beberapa bulan dan sudah dilunasi," ujar Yeliandriani dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR, Rabu (19/6/2024).


Dia menjelaskan perusahaan meminjam dana ke pinjol melalui nama pribadi karyawan. Ia menyebut tindakan fraud yang dilakukan ini tergolong berani


Yeliandriani menjelaskan kasus fraud ini melibatkan 5 karyawan yang kewenangannya cukup besar. 


Namun dia enggan membocorkan identitas 5 karyawan itu, tapi yang jelas kelimanya sudah keluar dari Indofarma.


Selain itu kejadian fraud sebelum Yeliandriani menjabat sebagai Dirut Indofarma. 


Saat ia masuk ke Indofarma pada Januari 2024, laporan tersebut sudah diselesaikan BPK.


"Perusahaan meminjam pinjol dengan meminjam nama-nama karyawan. Memang cukup banyak dan agak berani fraud yang terjadi di Indofarma," terangnya.


Sontak jawaban Yeliandriani membuat seisi ruang rapat merasa kaget.


"Astaghfirullah, masyaAllah," ujar Rieke Diah Pitaloka


Atas permasalahan tersebut, Rieke menyerahkan sepenuhnya kepada penegak hukum di negeri ini. "Kita memberikan dukungan penuh kepada institusi penegak hukum untuk ditelusuri dan kemudian siapapun yang terlibat dan tidak pandang bulu saya kira," katanya.


(Red)

Lebih baru Lebih lama