Gangguan TI Global Diduga Terkait Update Software Keamanan Siber Pihak Ketiga Crowdstrike

 

Kota Bekasi - Gangguan Teknologi Informasi (TI) massal telah menyebabkan kekacauan di seluruh dunia. Ribuan perangkat Windows di seluruh dunia mengalami blue screen of death (BSOD) massal


Korbannya antara lain adalah bank-bank besar, media penyiaran, dan maskapai penerbangan. Banyak penerbangan dihentikan, dengan antrean dan penundaan keberangkatan di bandara, sementara toko-toko dan komunikasi juga ikut kena imbasnya.


Maskapai dari Amerika Serikat (AS) seperti American Airlines, Delta Airlines, dan United Airlines membatalkan penerbangan karena masalah komunikasi pada Jumat pagi 19 Juli 2024 waktu setempat. 


Larangan terbang ini dikeluarkan berdasarkan peringatan FAA yang muncul sekitar satu jam setelah Microsoft mengatasi gangguan layanan cloud yang melanda beberapa maskapai berbiaya rendah.


“Ada laporan tentang gangguan online besar-besaran yang mengganggu perjalanan, perbankan, dan outlet berita di seluruh dunia. Tidak segera jelas apakah gangguan tersebut terkait dengan masalah Microsoft sebelumnya,” laporan dari Axios.


Sementara kondisi terkini menurut Axios, Frontier Airlines sempat menghentikan semua penerbangan pada Kamis setelah "terdampak oleh pemadaman Microsoft," yang disebutkan dalam sebuah posting ke X juga memengaruhi perusahaan lain."


Microsoft mengatakan dalam pembaruan daring bahwa "banyak pelanggan" di wilayah AS Tengah "mengalami masalah" dengan layanan platform komputasi awan Azure, "termasuk kegagalan dengan operasi manajemen layanan dan konektivitas atau ketersediaan layanan" sejak sekitar pukul 6.00 sore waktu setempat.


Namun, halaman status Azure mengindikasikan pada hari Kamis bahwa masalah ini telah teratasi.


Sementara menurut BBC, semuanya mengarah pada masalah Crowdstrike. Jika ini masalah Windows, masalah ini akan lebih meluas.


“Ironisnya, tentu saja, Crowdstrike adalah produk keamanan siber, yang dirancang untuk melindungi jaringan komputer dari pemadaman,” sebut BBC.


“Dalam kasus ini, tampaknya perangkat lunak itulah yang menyebabkan masalah besar ini,” imbuh laporan BBC.


Ada laporan yang menunjukkan bahwa perusahaan keamanan siber bernama Crowdstrike, yang memproduksi perangkat lunak antivirus, mengeluarkan pembaruan perangkat lunak yang sangat salah dan merusak perangkat Windows. Kondisi itu memicu apa yang disebut “blue screen of death” pada PC.


Pembaruan perangkat lunak yang bermasalah dari CrowdStrike membuat PC dan server yang terpengaruh menjadi offline. Alhasil, perangkat-perangkat tersebut masuk ke dalam putaran recovery boot dan perangkat tidak dapat menyala dengan benar.


Puncak laporan terjadi pada Jumat (19/7)pukul 08.09 dengan 516 laporan. Sempat turun, per pukul 14.09 WIB laporan gangguan kembali naik jadi 303 laporan.


Kedua, Microsoft 365 yang down di 51 negara termasuk Indonesia. Keluhan pengguna, di Indonesia contohnya, ada padaOnedrive(81 persen), web (12 persen), dan login (8 persen). Puncaknya terjadi pada pukul 08.26 WIB dengan 25 laporan.


Sementara di AS, puncak laporan terjadi pukul 06.55 WIB dengan 907 laporan.Per pukul 14.10, laporan menurun jadi 106.


Ketiga, Microsoft Azure yang mengalami down di 51 negara, termasuk RI.


(Red)

Lebih baru Lebih lama