Negara Manakah yang Paling Bahagia di Tahun 2024?


Kota Bekasi - Parameter atau ukuran kebahagiaan kolektif seatu Bangsa atau Masyarakat sangat sulit didefinisikan.


Meskipun peluang ekonomi dan pendidikan tentu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kebahagiaan sering dinilai melalui sudut pandang yang berbeda. Ini termasuk faktor 'internal' seperti keharmonisan pribadi dan faktor 'eksternal' seperti interaksi sosial, serta fokus 'tugas', seperti menemukan kepuasan dalam pekerjaan.


Grafik ini menunjukkan negara-negara paling bahagia di antara negara-negara ekonomi utama dunia, berdasarkan analisis dari Great Power Index 2024 milik Ray Dalio.


Metodologi


Untuk menganalisis kebahagiaan negara-negara terkemuka, Ray Dalio melihat metrik sebagai berikut:


1. Persentase Penduduk yang Dilaporkan Bahagia


2. Kepuasan Hidup yang Dilaporkan (1-10)


3. Persentase Penduduk yang Melaporkan Kenikmatan Setiap Hari


4. Persentase Penduduk yang Memiliki Jaringan Dukungan Sosial yang Baik


5. Angka Bunuh Diri (Per 100.000 Orang)


Untuk pemeringkatan, negara-negara dianalisis menggunakan skor-z, yang menunjukkan jumlah deviasi standar dari rata-rata kumpulan data.


Mungkin yang mengejutkan, Inggris menempati peringkat sebagai negara paling bahagia secara keseluruhan.


Peringkat ini didukung oleh tingkat kebahagiaan yang tinggi di kalangan generasi tua, meskipun kontras dengan Laporan Kebahagiaan Dunia , yang menempatkan Inggris pada peringkat ke-20 dari 143 negara pada tahun 2024. Indeks global lainnya, termasuk dari PBB, menunjukkan Inggris pada posisi yang sama.


Namun yang tidak kalah mengejutkan adalah bahwa Bangsa Indonesia nomor dua, ya nomor dua pemirsa sebagai Bangsa paling bahagia di dunia ini.


Di Indonesia, 79% warga menganggap dirinya bahagia, melampaui rata-rata global yang sebesar 73%.


Skor persentase yang sangat diluar nalar agak bingung juga ini kita Pak Ray Dalio gimana cara hitung skornya, tapi ya pasti beliau punya metodologi dan parameter metrik statistik yang spesifik dan berdasarkan sains.


Bangsa besar yang multi etnis, multi budaya, multi agama, multi talenta, multi kreatif, multi hobi, multi skill dan multi-multi lainnya.


Walau susah, sengsara, bokek dan kadang banyak utang ke saudara, temen, warung, cicilan motor, panci, pinjol sampe Bank Keliling.


Masyarakat Indonesia mau kaya atau miskin seperti mempunyai sistem dan mekanisme canggih dalam menemukan 1001 macam cara untuk selalu merasa bahagia.


Dapat bansos sembako happy.


Ngopi minta bayarin temen happy.


Komen-komen kaga jelas di medsos happy.


Denger musik happy.


Nonton layar tancep padahal film jadul happy.


Naik mobil, naik motor, naik sepeda, bahkan jalan kaki pun masih punya cita-cita mulia Nemu dompet happy.


Ketemu pocong, kuntilanak, genderuwo bukannya kabur malah wawancara nanya nomor togel happy.


Foto bareng Temen, RT, RW, Lurah, Camat, Walikota, Bupati happy.


Ikut acara pengajian, tabligh, majelis zikir terus ketemu Ulama, Ustad, Kyai, terus cium tangan berasa dapat tiket VVIP paling depan masuk surga happy.


Mungkin masih banyak lagi cara-cara masyarakat Indonesia untuk menghibur diri dan merasa bahagia mulai dari yang positif, negatif, abu-abu sampai aneh bin ajaib, mungkin panjang dan capek kalau dibahas satu persatu kagak muat ini tulisan.


Sementara itu, AS berada di peringkat ke-10, yang menunjukkan bahwa kekuatan ekonomi tidak selalu berkorelasi dengan kebahagiaan. 


Faktanya, selama dua dekade terakhir, kebahagiaan yang dilaporkan sendiri di Amerika telah menurun, terutama di kalangan generasi muda.


India berada di peringkat terakhir, kemungkinan karena ketidakpercayaan yang meluas pada lembaga, kesenjangan pendapatan, dan mobilitas sosial yang terbatas. 


Korea Selatan , meskipun merupakan ekonomi terbesar ke-10 di dunia, juga berada di peringkat paling bawah, dengan 74% penduduk tidak puas dengan iklim sosial dan politik negara tersebut.


Gimana menurut pendapat anda?


(Red)

Lebih baru Lebih lama