Pemberantasan Peredaran Obat - Obat Daftar G, Polres Metro Bekasi Kota Proses Hukum 50 Tersangka Pengedar dan Sita Ribuan Barang Bukti

 


KOTA BEKASI - Polres Metro Bekasi Kota terus mengintensifkan pemberantasan peredaran obat-obatan golongan G, dengan melakukan penindakan hukum dan upaya preventif melalui Satreskrim, Satresnarkoba, dan Satbinmas. Dari Januari hingga September 2024, pihak kepolisian berhasil memproses hukum 50 tersangka pengedar obat tersebut dan menyita ribuan barang bukti.


Kasi Humas Polres Metro Bekasi Kota AKP Suparyono menjelaskan terkait dengan upaya upaya yang telah dilaksanakan dan keberhasilan- keberhasilan yang telah diraih oleh Satresnarkoba dan Satreskrim dalam rangka memberantas peredaran obat - obat Golongan daftar G yang dijual bebas.


"Bahwa Satresnarkoba dan Satreskrim Polres Metro Bekasi dari periode Januari  hingga September 2024 telah berhasil menangani laporan polisi terkait obat daftar G sebanyak 44 jumlahnya dan  telah berhasil mengamankan tersangka sebanyak 50 orang dengan 44 TKP yang tersebar di seluruh wilayah Polres Metro Bekasi Kota," kata Kasi Humas AKP Suparyono saat door stop kepada wartawan di Mapolres Metro Bekasi Kota, Jumat (25/10/2024).


Kemudian, untuk jenis-jenis obat berbahaya yang sudah berhasil disita adalah antara lain berbagai obat daftrar G kemudian HP berbagai merk dan uang tunai jumlahnya sebanyak untuk obat-obatan 35.146 butir dari berbagai merk, Kemudian untuk HP sebanyak 48 buah sedangkan tunai sebesar Rp 40.927.500.


"Dari keseluruhan laporan yang ditangani, 36 laporan sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Kota Bekasi, sedangkan 8 laporan polisi masih dalam proses penyelidikan," beber AKP Suparyono.


"Jadi upaya yang telah dilakukan oleh Satresnarkoba Polres Metro Bekasi Kota yang  menangani atau mencegah peredaran obat-obatan daftar G yang selanjutnya," katanya.


Selanjutnya, AKP Suparyono laporkan keberhasilan dari Satrekrim Polres Metro Bekasi Kota yang telah berhasil juga mengungkap kasus peredaran obat obat daftar G .


"Ada 10 laporan polisi pada tanggal 16 - 17 Oktober 2024 sekira pukul 16.00 Wib. Dari 10 Laporan Polisi itu juga terdapat dari 10 tempat diwilayah Polres Metro Bekasi Kota yang berhasil diamankan," ungkapnya.


Menurutnya, pengungkapan Satrekrim dimulai dari melaksanakan observasi setelah mendapatkan laporan masyarakat kemudian anggota satreskrim melakukan upaya penegakan." Ada 10 laporan polisi ada 10 tersangka yang diamankan dengan barang bukti ada eximer sebanyak 138 butir, TMP,  tramadol dan lain - lainnya," kata AKP Suparyono.


Untuk pasal yang disangkakan kepada para tersangka adalah melanggar pasal 435 yo Pasal 138 ayat 2 dan ayat 3  dan atau Pasal 436 ayat 1 yo  Pasal 145 ayat 91 dan Undang - undang No 17 tahun 2023 tentang kesehatan dengan ancaman pidana 12 tahun dan atau denda sebanyak 5 Milyar.


"Itulah keberhasilan Satresnarkoba dan Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota dalam uoaya mencegah peredaran obat - obat Golongan G atau daftrar G," tambah Suparyono.


Dalam kesempatan tersebut, upaya preventif dan pencegahan juga dilakukan oleh Satbinmas Polres Metro Bekasi Kota yang terus dan berkelanjutan melakukan penyuluhan dan sosialisasi narkoba dan peredaran obat - obat daftar G di wilayah Polres Metro Bekasi Kota.



Wakasat Binmas Polres Metro Bekasi Kota AKP Puji Astuti menyampaikan upaya- upaya sosialisasi dan penyuluhan Narkoba dengan peredaran obat - obat golongan G yang sudah dan berjalan sampai saat ini oleh Satbinmas dan Bhabinkamtibmas.


"Kami Fungsi Binmas dengan melibatkan peran serta Bhabinkamtibmas diwilayah dalam rangka pemelihara kamtibmas diwilayah masing - masing salah satunya kenakalan remaja disitu ada penyalahgunaan narkoba, bullying dan tawuran, dsb adalah akibat dampak dari salah satunya penyalahgunaan narkoba tadi," kata AKP Puji Astuti.


Kemudian, upaya kami lakukan tidak henti - hentinya melakukan kegiatan penyuluhan disekolah - sekolah, kepada warga, dikomunitas - komunitas yang ada di Kota Bekasi. Ini tentunya mereka bukan hanya dari dikalangan muda tetapi juga dari orang tua dan maupun guru karena pertimbangan kami guru dan orang tua sangat besar pengaruhnya dalam mengendalikan pergaulan anak diluar sekolah. 


"Untuk diketahui jumlah di Kota Bekasi jumlah SD sampai Perguruan tinggi ada  1226 sekolah yang dibagi 56 Kelurahan dengan jumlah Bhabinkamtibmas ada 57 minimal ada target kegiatan 2 kali seminggu melaksanakan kegiatan penyuluhan disekolah dan masyarakat hal ini juga adanya kegiatan adanya kegiatan pemilukada," kata AKP Puji Astuti.


"Polres Metro Bekasi Kota ada 4 unit yang turun melakukan penyuluhan dengan diusahakan 2 kali dalam seminggu disekolah dan saran dari kami bisa dalam sebulan itu melakukanpenyuluhan minimal 488 kali disekoah - sekolah atau mendekati separuh dari jumlah sekolah di Kota Bekasi," tambahnya.


"Harapan kami upaya yang kami lakukan mamfaatnya dapat mengurangi kejadian kejadian dari kenakalan pelajar tadi dan sampai saat ini terus kami lakukan," pungkasnya.


Kasat resnarkoba yang diwakili Wakasat Kompol Suwolo Seto menyampaikan dalam menindak Lanjuti adanya laporan masyarakat terkait adanya peredaran obat - obat daftar G di Kota Bekasi sudah maksimal serta berhasil mengamankan para tersangka dan melakukan proses hukum yang berlaku.


"Terkait dengan tindakan adanya  peredaran obat - obat daftar G tidak ada izin edarnya, Wakasat sampaikan Polisi bisa bekerja berdasarkan adanya pengaduan masyarakat untuk melakukan pengamanan dan penyelidikan yang berdasarkan hukum karena  tugas utama dan fungsi Satresnarkoba  adalah terkait Narkoba,"kata Wakasat AKP Suwolo Seto.


Wakasat meminta kepada masyarakat apabila mengetahui  dan menemukan ada toko obat obat daftar G tidak memenuhi syarat edar  atau dekat dengan wilayahnya untuk efektif resistensi penanganannya segera mengadu melaporkan ke Polsek wilayah masing - masing. 


"Untuk efektivitas penangkapan dan penanganan dengan cepat karena di Polres, Satresnarkoba tugas utamanya penanganan narkoba karena Obat Golongan daftar G  masih daftar G yang masih resmi dijual  sebagai obat - obatan yang harusnya dijual apotik apotik atau  diklinik klinik yang ada izin resminya penjual obat daftar G hanya salah gunakan dijual diwarung - warung dan diterimanya penjualannya tanpa resep dokter," pungkasnya.


(Red)

Lebih baru Lebih lama