Kota Bekasi - Flu burung H5N1 tidak menular dari orang ke orang, sehingga sangat mengurangi kemungkinan menyebabkan pandemi pada manusia.
Virus influenza harus menempel pada struktur molekuler yang disebut reseptor sialik di bagian luar sel agar dapat masuk dan mulai bereplikasi.
Dijelaskan pula bahwa virus flu yang sangat beradaptasi dengan manusia mengenali reseptor sialik ini dengan sangat baik. Sehingga mudah bagi mereka untuk masuk ke dalam sel kita, yang berkontribusi pada penyebarannya di antara manusia.
Sementara, flu burung sangat beradaptasi dengan reseptor sialik burung dan memiliki beberapa ketidakcocokan saat "mengikat" (menempel) dengan reseptor manusia.
Jadi, dalam bentuknya yang ada saat ini, H5N1 tidak dapat menyebar dengan mudah pada manusia.
Namun dalam riset dan penelitian terbaru menunjukkan bahwa mutasi tunggal dalam genom H5N1 dapat meningkatkan kemampuan menularnya antar manusia.
Hal inilah yang tentu berpotensi dapat memicu kembali pandemi global.
Pemerintah mesti segera bertindak jika virus ini mengalami mutasi dan mulai menyebut antar manusia. Sejumlah negara telah menyusun rencana kesiapsiagaan, termasuk vaksinasi.
Inggris misalnya, telah membeli 5 juta dosis vaksin H5 untuk menghadapi ancaman tersebut pada 2025.
Meskipun saat ini virus H5N1 belum memiliki kemampuan menyebar antar manusia, dampaknya terhadap kesehatan hewan pada 2025 diperkirakan akan signifikan.
Selain memengaruhi kesehatan hewan, wabah ini dapat mengganggu pasokan pangan dan berdampak negatif pada ekonomi global.