DKI Jakarta upayakan semua anak perempuan mendapat imunisasi HPV untuk mengurangi risiko Kanker Leher Rahim (Serviks)


Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengupayakan semua anak perempuan mendapat imunisasi Human Papilloma Virus (HPV) yang bisa mengurangi risiko terkena kanker leher rahim (serviks) di kemudian hari.


"Saat ini, kami berusaha menjangkau sebanyak mungkin anak perempuan berusia 15 tahun di seluruh Jakarta untuk mendapatkan imunisasi HPV (melalui program imunisasi kejar)," kata Wakil Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia dalam kegiatan Sosialisasi Imunisasi Kejar HPV di Provinsi DKI Jakarta, Kamis (9/1).


Dia berharap vaksin HPV juga dapat menjangkau anak perempuan usia 15 tahun di panti sosial, sekolah informal, sampai ke kelompok anak jalanan dengan jumlah sekitar 39 ribu anak.


Dwi yang juga akrab disapa Lies menjelaskan imunisasi merupakan salah satu cara paling efektif mengatasi masalah kesehatan termasuk berbagai penyakit sejak seseorang masih bayi hingga berusia lanjut.


"Ini mencakup kanker serviks yang menjadi salah satu kanker utama pada perempuan dan menyebabkan kesakitan dan kematian. Penyakit kanker serviks lebih dikelompokkan penyakit tidak menular. Tetapi pada tahap yang sangat dini sebelum terjadinya kanker leher rahim diawali karena adanya infeksi HPV," kata Lies.



Dia menjelaskan pada tahun 2016, DKI Jakarta menjadi provinsi pertama yang mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan imunisasi HPV pada anak usia kelas 5 SD (sekolah dasar) dan 6 SD.


Ini, ujar Lies, menjadi sebuah loncatan dalam menanggulangi atau mencegah kanker serviks sejak dini sekaligus menjaga kesehatan mereka sebelum memasuki masa perkawinan.


Saat ini, program imunisasi HPV pun sudah merata di seluruh Indonesia.


Namun, pandemi COVID-19 yang terjadi pada 2020-2022 menyebabkan kegiatan imunisasi terhambat dan sebagian anak perempuan di Jakarta tidak mendapatkan kesempatan mendapatkan vaksinasi secara sempurna.


Untuk itu, Pemerintah pun menggulirkan kebijakan Imunisasi Kejar HPV untuk mereka (usia 15 tahun) yang tidak mendapatkan kesempatan diimunisasi HPV pada periode 2019-2021.


"Kami gulirkan Imunisasi Kejar HPV untuk melindungi anak di rentang usia 15 tahun yang saat mereka SD tidak sempat mendapatkan imunisasi HPV lengkap," kata dia.



Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memberikan rekomendasi penting kepada negara-negara untuk memasukkan vaksin HPV ke dalam program imunisasi nasional.


Adapun tujuan dari program vaksinasi ini adalah mencapai cakupan sebanyak 90 persen pada anak perempuan usia 15 tahun pada tahun 2030.


(Ant)

Lebih baru Lebih lama