Kota Bekasi - Masyarakat khususnya warganet dihebohkan dengan perburuan “Koin Jagat”. Melansir dari video yang beredar di media sosial khususnya di TikTok sejumlah pengguna yang mendapatkan koin jagat disebut-sebut bisa ditukar dengan uang.
Selain itu, koinnya tersebar di sejumlah kota besar seperti Jakarta, Bandung, hingga Surabaya. Alhasil saat ini banyak orang yang tergiur untuk mencari koin tersebut di daerah tersebut.
Adapun koinnya tersebar di sejumlah titik-titik tertentu yang ada di peta dalam aplikasinya. Bahkan sejumlah pengguna membagikan momen pencarian koin tersebut hingga ke taman dan area lainnya yang menjadi titik koin.
Misalnya saja di Jakarta beberapa pengguna membagikan pengalaman mereka mencari koin di kawasan Gelora Bung Karno (GBK). Kemudian di kota Bandung terdapat pengguna yang mendapatkan koin di kawasan hits lainnya.
Meskipun pencarian koin tersebut menggiurkan beberapa warganet lain juga mengkhawatirkan tindakan agresif para pencari koin jagat terutama yang mencari hingga ke area taman yang berpotensi merusak taman atau fasilitas umum lainnya.
Sementara itu, pihak aplikasi yang membuat perburuan koin jagat telah memberikan klarifikasi di media sosial resminya bahwa lokasi koin jagat tidak berada di tempat yang berbahaya sehingga diimbau untuk tetap berhati-hati.
Ketua Kadin Surabaya, H.M.Ali Affandi LNM. memandang fenomena ini tidak hanya sebagai tren digital sesaat, tetapi juga sebagai sinyal dari perubahan besar dalam perilaku sosial dan ekonomi masyarakat.
Aplikasi berbasis peta dengan fitur social map yang memungkinkan interaksi real-time ini mencerminkan bagaimana teknologi terus mengubah cara kita terhubung dan bertransaksi dalam kehidupan sehari-hari.
"Namun, seperti halnya setiap inovasi, kita perlu melihat lebih dalam dari sudut pandang ekonomi dan sosial: apakah fenomena ini benar-benar memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan ekonomi digital Indonesia, atau justru berpotensi memunculkan tantangan baru?" tanya Ali Affandi yang kerap dipanggil mas Andi di Surabaya, Jumat (10/01/2025).
Dari perspektif ekonomi, mas Andi mengatakan bahwa Jagat menunjukkan potensi besar dalam mempercepat adopsi ekonomi digital berbasis komunitas. Dengan menggabungkan konsep social networking dan gamification, aplikasi ini berhasil menciptakan pengalaman pengguna yang interaktif dan menarik.
"Konsep Treasure Hunt yang menggunakan Koin Jagat adalah inovasi yang memadukan hiburan dengan aktivitas ekonomi digital. Ini bukan hanya soal mencari koin virtual, tetapi juga menciptakan pola interaksi baru yang memicu partisipasi aktif pengguna," tandasnya.
Bagi dunia usaha, fenomena ini membuka peluang baru untuk pemasaran berbasis lokasi (location-based marketing) dan kolaborasi dengan platform digital. Pelaku usaha lokal dapat memanfaatkan fitur ini untuk menarik pelanggan dengan strategi promosi yang lebih relevan dan personal. Di Surabaya, misalnya, pelaku UMKM dapat menggunakan platform ini untuk menjangkau pelanggan di sekitar mereka secara lebih efektif.
"Namun, ada satu catatan penting: bagaimana menjaga agar aktivitas ekonomi di platform seperti ini benar-benar menghasilkan nilai ekonomi nyata, bukan sekadar ekonomi spekulatif yang bisa memicu bubble digital," pungkas mas Andi.
(Red)